pengertian root
Pengertian Root.
Root adalah suatu system account
yang memiliki kekuasaan absolut untuk mengakses dan mengeksekusi semua file,
command, system, dalam sistem operasi berbasis linux. Intinya, root ini punya
akses tanpa batas yang bisa mengubah, menghapus, menambah, bahkan merusak semua
yang ada didalam sistem handphone kita. Nge-root artinya nge-hack sistem
handphone supaya kita (pemilik dan pengguna hape) punya akses ke account root
tersebut,jadi kitalah yang punya kekuasaan.
Dengan
melakukan root, kita dapat melakukan uninstall aplikasi-aplikasi bawaan pabrik
yang tidak berguna dan hanya memenuhi memori telepon. Namun, jika Anda berniat
melakukan hal ini sebaiknya berhati-hati, karena jika salah uninstall dapat
menyebabkan kinerja handphone menjadi tidak sempurna. Sebaiknya jangan
dilakukan bila tidak terlalu diperlukan.
untuk yg berkeinginan melakukan rooting silahkan lihat tutorial berikut ini (tutorial rooting)
Fungsi Root Android
Fungsi root Android adalah untuk
memberi hak penuh kepada pengguna Android untuk dapat masuk ke sistem Android.
Dengan melakukan Root, pengguna dapat menambah, mengurangi maupun memodifikasi
file-file atau data-data yang terletak pada sistem Android yang bila dalam
keadaan standar (belum root) file-file tersebut tidak dapat di akses. Bila
dianalogikan sistem operasi komputer Windows, fungsi root Android adalah
memberikan hak administrator kepada pengguna.
Apa
gunanya handphone Android di Root ?
Gunanya handphone Android di Root
adalah :
1. Akses yang tak terbatas terhadap
system Android
2. Instalasi aplikasi di memory card
dan install aplikasi yang butuh root pastinya
3. Un-install aplikasi-aplikasi
bawaan vendor
4. Backup App+System
5. Instalasi ROM custom
6. Akses terhadap file-file sistem
Android secara penuh
7. Overclock processor yang secara
keseluruhan meningkatkan performa (tapi membuat konsumsi baterai jadi lebih
boros).
Kelebihan Dan Kekurangan Root
Android
Kekurangan :
Dapat menghilangkan garansi
handphone.
Kenapa rooting Android dapat
menghilangkan garansi? Root itu diibaratkan seperti “segel garansi”. Analoginya
seperti ini, apabila Anda membeli komputer buatan pabrik (bukan komputer
rakitan), biasanya akan dilengkapi dengan segel atau stiker garansi. Segel ini
biasanya akan rusak bila kita membuka casing computer.
Jika kita ingin meningkatkan
kemampuan komputer, misalnya dengan mengganti kartu grafis komputer dengan yang
lebih baik, otomatis kita harus membuka casingkomputer dan secara otomatis akan
merusak segel garansi. Apakah dengan membongkar casing akan menyebabkan
komputer menjadi rusak? Tentu saja tidak.
Namun, jika terjadi kerusakan apakah
akan menghanguskan garansi? Sudah jelas, karena pihak service center melihat
bahwa segel garansi telah rusak dan memberi vonis bahwa komputer rusak karena
dibongkar, padahal kerusakan disebabkan faktor lain.
Sama halnya dengan root Android.
Jika HP Anda mengalami kerusakan, misalnya speaker tidak berbunyi dan Anda
membawa ke Service Center dengan kondisi ter-root, maka ada kemungkinan klaim
garansi akan ditolak dan dikatakan bahwa ponsel rusak akibat proses root, padahal
sebenarnya tidak.
Namun sebenarnya Anda tidak perlu
terlalu khawatir, berbeda dengan segel garansi, proses root dapat dibalikkan
atau ponsel dikembalikan ke kondisi awal. Proses ini dinamakan Unroot. Jika
proses unroot dilakukan, maka secara otomatis garansi akan berlaku kembali.
Catatan: Bila ingin membawa HP ke
service center, selain dilakukan unroot, sebaiknya lakukan juga factory reset
(menghilangkan semua data dan aplikasi yang terinstall)
Kerugian :
Masalah keamanan
Sebenarnya untuk yang satu ini masih
menjadi perdebatan. Dikatakan bahwa dengan melakukan Root, maka
aplikasi-aplikasi malware seperti virus atau Trojan dapat dengan mudahnya masuk
ke file sistem dan melakukan pengrusakan atau melakukan pencurian data-data
pengguna.
Namun demikian, sebenarnya walaupun
HP tidak di root, apabila pembuat virus memang “berniat jahat”, maka tanpa root
pun, aplikasi virus dapat dengan mudah mengakses sistem file.
Keuntungan :
1. Dapat Menginstall Aplikasi yang
Membutuhkan Akses Root
Berikut adalah beberapa contoh
aplikasi yang membutuhkan akses root yang paling banyak diinstall:
App2SD : Dengan aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk memindahkan
semua aplikasi ke SD Card. Pada umumnya, para pengguna Android melakukan root
untuk menginstall aplikasi ini.
Titanium Backup: Aplikasi ini berguna untuk membackup semua aplikasi
yang terinstall. Bukan hanya itu saja, aplikasi ini dapat juga mem-back up
data-data aplikasi seperti pengaturan (setting-an), dll.
Root Explorer: Sebuah aplikasi manajer file terbaik untuk Android dengan
fitur utama yang bisa mengakses seluruh sistem file didalam ponsel Android
anda. Fitur lainnya adalah aplikasi ini mampu membaca file ZIP, APK, XML dan
masih banyak lagi.
SetCPU adalah alat untuk mengubah pengaturan CPU (mampu overclock dan
underclock)
GL to SD: Applikasi ini berfungsi untuk memindahkan data-data game hd
dari sd card ke external sd card.
Auto Killer Memorry: berfungsi untuk mematikan applikasi yang berjalan
secara otomatis apabila RAM sudah di ambang batas yang fungsinya untuk
mempercepat loading HP anda dan juga dapat menghemat battery.
2. Dapat menginstall custom ROM
Apa itu custom ROM? Custom ROM
adalah sistem operasi Android kustom (alternatif) atau bukan buatan vendor
ponsel. Custom ROM dikembangkan oleh komunitas penggemar sistem operasi
Android. Catatan: dengan melakukan root bukan berarti Anda dapat langsung
melakukan instalasi Custom ROM, namun kebanyakan handphone Android membutuhkan
akses root bila ingin diinstall custom ROM.
Kelebihan :
Dapat melakukan pengaturan untuk
memaksimalkan kinerja handphone.
Salah satu pengaturan yang dapat
dilakukan adalah overclock processor. Dengan melakukan overclock, processor
dapat “dipaksa” kerja lebih cepat dari kecepatan bawaannya yang secara
keseluruhan dapat meningkatkan kinerja ponsel. Namun demikian, overclock dapat
memperpendek usia processor, membuat baterai lebih boros dan cepat panas dan
juga ada kemungkinan menyebabkan sistem menjadi tidak stabil.
Catatan: Pada umumnya, dengan hanya
melakukan root saja, Anda tidak akan secara otomatis dapat melakukan OverClock
processor, kecuali kernel dari handphone/tablet Android mendukungnya. Namun
dengan melakukan root, Anda dapat melakukan underclock processor atau
menurunkan kecepatan processor agar konsumsi baterai lebih irit.Dapat Uninstall
Aplikasi Bawaan Pabrik
untuk yg berkeinginan melakukan rooting silahkan lihat tutorial berikut ini (tutorial rooting)
0 komentar: